Jakarta - Bukittinggi - Jakarta
Bikers :
24-25 Juni 2011 Jakarta - Bandar Lampung
tart jam 11 malam dari sekretarian Club Pejompongan. Target rute adalah sampai di Pelabuhan Merak Banten jam 3 pagi. Supaya Bikers bisa istirahat di kapal dan melanjutkan perjalanan menuju Danau Ranau esok paginya.
Baru beberapa saat perjalanan dimulai, kendala kendala kecil sudah terlihat, R45 berkali kali berhenti karena tas kerap jatuh karena terpasang kurang kencang. Lainnya lancar lancar saja.
Lepas kota Tangerang rombongan sudah terpisah dalam beberapa kelompok.
Trouble pertama terjadi sebelum memasuki kota
Serang, R60/5 mengalami kendala mesin yang jarang terjadi yaitu per klep yang patah. Motor masih bisa hidup dan dijalankan dengan satu silinder sampai di kota Serang. Karena trouble mesin yang cukup berat akhirnya diputuskan 3 motor tetap tinggal di serang dan lainnya bablas naik ferry menuju lampung.
Beruntung di Serang punya sahabat yang mau menampung untuk numpang tidur dan ngopi2 dan Bro Enda disibukkan wara wiri cari persamaan per klep untuk BMW R60/5 akhirnya didapatlah per klep VW kodok, jam sebelas siang motor sudah normal kembali, langsung tancap gas menyusul rombongan yang sudah menanti di Hotel Kemala Bandar Lampung.
Pukul 6 sore semua biker sudah berkumpul, banyak waktu yang terbuang. Diputuskan bahwa rute menuju Danau Ranau dibatalkan dan dialihkan menuju Lahat melalui Jalur Lintas Tengah Sumatera.
26 Juni 2011 Bandar Lampung - Lahat
Lanjut .. badan segar istirahat cukup. Sebelum menikmati aspal isi bensin dulu di SPBU terdekat. Karena terdengar kabar di kota berikutnya Bensin sudah mulai langka, pilihannya berlama-lama antri di SPBU atau beli bensin eceran di pinggir jalan yang harga nya lebih mahal dari petamax plus.
- Seperti yang sudah diduga, isi bensin di Kotabumi antri hampir satu jam.
- R100R mulai berulah, Mesti didorong tiap kali kalo mau jalan. Pengisian aki tidak bagus.
- Makan Siang di Rumah Makan Pahala Saudara, Martapura.
- Bikers alim, selalu menyempatkan sholat saban berhenti.
- Menuju Baturaja.
Rombongan terpisah mejadi dua kelompok besar. Kelompok terdepan menunggu di SPBU Muara Enim persimpangan menuju Lahat, satu kelompok lagi tertinggal jauh di daerah Kayu Agung karena ada trouble K75 yang mengalami gagal fuel pump injection. Setelah menanti 1 Jam setengah, rombongan terdepan lanjut menuju Lahat. Istirahat di Hotel Bukit Serelo Lahat.
Rombongan terakhir memutuskan untuk istiharat di Tanjung Enim, karena sudah terlalu lelah untuk nyusul ke Lahat. Sangat lelah karena tidak hanya kehabisan bensin, juga harus mengawal K75 yang diderek R80, otomatis hanya bisa jalan dengan kecepatan 3okm max.
27 Juni 2011 Lahat - Lubuk Linggau
Sambil menunggu bikers yang masih tertinggal di Tanjung Enim. Kegiatan rutin pagi hari adalah cek motor dan sedikit reparasi kecil. R60/5 harus bongkar sepatu rem, R65LS harus turun masuk bengkel las karena breket pegangan tas patah, R65GS harus reparasi standar samping. R100R harus bongkar total alternator, karena pengisian selalu tekor.
- Ke bengkel las, nyambung braket tas R65LS yang patah.
- Nama bengkelnya EMBA EROT .. ha ha ha ha
- View kota Lahat dari Hotel Bukit Serelo
- Parkir berhimpitan di depan lobby hotel.
Empat motor dari Tajung Enim tiba di Lahat jam 9 pagi, ngopi-ngopi sebentar langsung lanjut Riding menuju Bangko.
Berhenti makan siang dan isi bensin di Tebing Tinggi, Lagi lagi waktu terbuang berjam-jam untuk antri BBM di SPBU.
Lubuk Linggau, Sumatera Selatan.
Cuma berhenti sebentar di Lubuk Linggau, cuma minum cendol dan teh botol. Target berhenti berikutnya adalah Sarolangun. Tapi apa daya, baru jalan sebentar arah luar kota lubuh linggau lagi-lagi ada trouble. K75 Agus TH macet rem depan, dan diputuskan untuk berhenti dan istirahat di Hotel Wijaya Lubuk Linggau. Hotel nyaman dan bersih, dan pas disamping SPBU pula.
Mekanik kerja keras bongkar master rem K75, sampai tengah malam. Solidaritas tinggi sekali, semuanya menemani mekanik kerja .... maklum sambil makan duren sekeranjang.
28 Juni 2011 Lubuk Linggau - Bukittinggi
Lubuk Linggau - Sarolangun. Trek beda dengan sebelumnya, kali ini aspal mulus dan lurus. Motor dengan cc besar gak peduli dengan yg cc kecil, gas pool melesat kencang. Jarak 220km ditempuh sebentar saja rasanya. Cuma berhenti sebentar nungguin K75 Pram yang mbrebet.
Muara Bungo, Jambi
Makan siang di warung Depan Mesjid Raya Al Mubarak, rombongan kembali terpecah menjadi 3 kelompok.
Tanjung Gadang, Sijunjung, Sumatera Barat.
Masuk Kota Bukittinggi yang sejuk menjelang tengah malam, berkumpul di pelataran parkir Jam Gadang. Lumayan susah mendapatkan hotel di Bukittinggi karena saat itu sedang musim libur. Berkat bantuan preman yang mangkal di parkiran Jam Gadang akhirnya dapat juga tempat istirahat di Hotel Lima's Bukittinggi. Badan capek, lebih capek lagi melihat kenyataan bahwa hotel ini memiliki lahan parkir yang suangat suempiit ...
29 Juni 2011 Bukittinggi
Aktivitas pagi di Bukittinggi beragam, mencuci motor, mudik pulang kampung karena memang ada bikers yang kampungnya di Bukittinggi, ada yang jalan-jalan ke pasar Ateh dan pelataran Jam gadang.
City Tour
- Mampir mengunjungi Rumah Kediaman Bung Hatta yang berada memang satu jalan menuju Hotel Pusako.
- Melewati Kelok 44 atau biasa disebut penduduk setempat Kelok ampek puluah ampek yang berada diantara Bukittinggi danau Maninjau, berjarak tempuh sekitar 45 menit. dinamakan kelok 44 karena terdapat 44 belokan patah menyusuri tebing menuju Danau Maninjau. Uniknya, ditiap tiap keloakan diberi tanda angka sesuai urutan belokan. Kalo riding disini jangan lihat papan angkanya, mesti konsen menikmatai tikungan. Lengah sedikit bisa bablas masuk jurang.
- BMW parkir di Danau Maninjau
- Kelaparan di Maninjau karena pesanan makanan disajikan sangaaaat lamaaa .....
- Wajib mampir dan berfoto di Ngarai sianok
30 Juni 2011 Bukittinggi - Muara Bungo
Persiapan untuk perjalanan kembali ke Jakarta.
Foto bersama dulu di pelataran parkir Hotel Pusako Bukittinggi, sekalian pamitan Rizal dan Lukman yang terpaksa harus mengambil rute yang berbeda. Mereka harus segera kembali ke Jakarta lewat Udara, jadi rute turing dimodifikasi ke arah Padang.
Riding berdua, Rizal dan Lukman kompak foto2 di perjalanan.
- Kantor Gubernur Padang
Bukittinggi - Solok
- Menunggu teman yang sedang isi bensin. Tanki harus diisi penuh-penuh, sebab selepas Sumatera Barat bensin menjadi barang langka lagi.
- Persimpangan jalan arah Padang - Payakumbuh
- Numpang istirahat di bengkel bubut. R45 mengalami trouble As Swing Arm yang terlepas dan hilang di jalan raya sebelum memasuki tepian Danau Singkarak. Terpaksa menggunakan Baut swing Arm darurat memakai Kayu sepanjang jalan raya Danau singkarak sebelum ketemu bengkel bubut di Kota Solok.
- Butuh waktu sekitar 2 jam untuk membuat Swing Arm yang terlepas.
Sore hari di daerah Pelapat, sebelum Bangko R65/GS mengalami benturan dengan Pickup yang belok tiba-tiba tanpa memberi sein. Untungnya motor tidak sampai terjungkal hanya saja Lampu depan dan indikator rusak parah.
Etape berhenti di Kota Bangko dam menginap di Hotel Pelangi yang berada tepat di pinggir jalan raya Trans Sumatera Lintas Tengah.
1 Juli 2011 Muara Bungo - Lahat
- Pagi jam setengah 7 sudah siap berangkat, sengaja berangkat lebih pagi untuk mengejar waktu karena Jakarta masih jauh.
- Jam 9, Sarapan pagi di bangko
- Parkir berjejer. Sementara R100R yang dipakai Arif sedang servis Alternator, tetapi tetap tidak bisa diselamatkan. Mulai dari sini R100R jalan tanpa alternator terpasang. Merepotkan tukar tukar aki setiap 200 km.
- Sesama R65GS saling setia, mampi ke bengkel aksesoris untuk pasang lampu darurat setelah mengalami kecelakaan hari sebelumnya.
- R65GS rusak yang karena benturan.
- Isi bensin di SPBU Tanjung Enim, semua isi pertamax full tank. Tidak ada pilihan lain, karena bensin masih langka, harga premium eceran bisa lebih mahal dari harga pertamax di SPBU.
- Ada truk terguling menutupi jalan menjelang Baturaja, macet total. Banyak waktu terbuang.
- Makan malam di restoran Kamang. Sambil ngumpuling motor yang tercecer dibelakang.
- Antri masuk kapal di Bakauheni menjelang tengah malam.
- R45 kecapean. bermotor sejak pagi sampai tengah malam.
Turun dari kapal di pelabuhan merak menyempatkan diri untuk sholat subuh bersama di mesjid jalan raya Anyer - Merak, setelah itu iring2an kocar kacir tanpa bentuk. Saling tinggal untuk sampai di rumah dan mengejar jangan sampai terjebak macet di tangerang karena hari sudah menjelang siang.
Dan Turing finish sampai disini ....
Foto2 tambahan :
- Desain kaos pasca turing
- Rute awal yang banyak dimodifikasi kemudian
- Daftar peserta beserta julukannya, abadi di kaos.
- Susahnya menjodohkan pasangan tiap kali masuk hotel.
Kenanganindah di tahun 2011 yang tak dapat dilupakan...... kebersamaan n persaudaraan yang mudah2an dapat terjalin erat sepanjang hayat. Amin.
ReplyDelete