Mengisi waktu lenggang selepas acara Djokja International Classic Bikes Show, kami menyempatkan jalan jalan ke sekitaran Jokja. Niat awalnya adalah ingin foto foto di Candi Prambanan, foto dengan motor tentunya.
Tapi apa daya, ketika sampai di kompleks candi prambanan motor tidak diperbolehkan masuk. Setelah bincang-bincang sedikit dengan petugas jaga, kami diarahkan untuk mengurus ijin ke kantor yang lokasinya tidak terlalu jauh dari pintu masuk.
Ternyata biaya yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan ijin motor masuk ke pelataran candi cukup mahal juga, Rp 30.000,- untuk satu motor plus Rp 750.000,- untuk ijin pengambilan foto. Waduh ... mahal sekali !!!??
Tapi kami tidak kehabisan akan. Masih banyak candi lain di Prambanan. Mudah diakses dan tidak perlu ijin untuk mengambil foto karena candi candi tersebut berada di tepi jalan raya. Jadilah kami mengarah ke Candi Plaosan Lor dan berpuas puas mengambil gambar dengan segala macam gaya, ya narsis orang nya narsis motornya juga.
Candi Plaosan terletak di Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, kira-kira 1,5 km ke arah timur dari Candi Sewu. Kompleks Candi Plaosan terdiri atas Candi Plaosan Lor dan Candi Plaosan Kidul.
R60/2 |
Pendapat lain mengenai pembangunan Candi Plaosan ialah bahwa candi tersebut dibangun sebelum masa pemerintahan Rakai Pikatan. Menurut Anggraeni, yang dimaksud dengan Sri Kahulunan adalah ibu Rakai Garung yang memerintah Mataram sebelum Rakai Pikatan. Masa pemerintahan Rakai Pikatan terlalu singkat untuk dapat membangun candi sebesar Candi Plaosan. Rakai Pikatan membangun candi perwara setelah masa pembangunan candi utamanya.
Lebih dri separo bangunan candi runtuh, hanya dua candi induk dan beberapa candi perwara saja yang masih berdiri. Candi Induk bagian utara lebih banyak arca dan relief perempuan. Ya ini karena ditujukan untuk putri Raja Samarattungga dari Wangsa Syailendra, Pramodhawardani. Sementara Candi induk bagian selatan merupakan candi peziarah pria. Disini banyak relief dan arca yang merepresesntasikan Rakai Pikatan.
Pada bulan Oktober 2003, di kompleks dekat Candi Perwara di kompleks Candi Plaosan Kidul ditemukan sebuah prasasti yang diperkirakan berasal dari abad ke-9 M. Prasasti yang terbuat dari lempengan emas berukuran 18,5 X 2,2 cm. tersebut berisi tulisan dalam bahasa Sansekerta yang ditulis menggunakan huruf Jawa Kuno. Isi prasasti masih belum diketahui, namun menurut Tjahjono Prasodjo, epigraf yang ditugasi membacanya, prasasti tersebut menguatkan dugaan bahwa Candi Plaosan dibangun pada masa pemerintahan Rakai Pikatan.
Lebih lanjut soal candi Plaosan bisa baca disini.
No comments:
Post a Comment