Thursday, 30 July 2009

The Westernmost Point of Indonesia


Bikers :


Amin: Chang Jiang 750 OHV 32 hp
Himawan:BMW R51/3
Harris:Honda CB 750
Ervien J.:BMW R65GS
Bambang P.:BMW R51/3
Lexi + Is:BMW R80
Hidra:BMW R51/3
Pramudya:BMW R51/3
Boy Komarudin:BMW R80
Udin:Storing, BMW R100
Mul:Harley Davidson
Soeharno:BMW K75
Steven Boz:BMW R100


Hari I : Jakarta - Palembang
Start dari Sekretariat Jalan Salam Jakarta tepat pukul 11.oo baru sampai di Jalan Daan Mogot langsung disambut hujan. Pukul 03.00 rombongan tiba di pelabuhan Merak dan langsung antri masuk kapal Ferry yang akan membawa ke Pelabuhan Bakauheni Lampung.
Pukul enam pagi kapal sudah merapat di pelabuhan Bakauheni, tidak lama setelah turun dari kapal rombongan berhenti untuk sarapan pagi. Gak cuma bikers, motor2 pun ikut sarapan bensin di SPBU yang tidak jauh dari warung makan.
Siap makan, rombongan langsung belok kanan mengambil jalur lintas timur Bakauheni Lampung. Mulai dari sini rombongan sudah terpisah menjadi beberapa kelompok, kelompok paling depan bablas, kelompok tengah berhenti makan siang di Restoran GADANG JAYA 2 di Banjar Angung, terakhir berhenti di kebon tebu gak kuat nahan kantuk.
Pukul 8 Malam masuk kota Palembang, walau capek dan ngantuk tetapi tidak langsung menuju Hotel. Nongkrong dulu di Jembatan Ampera, ikon nya kota Palembang.

Hari II : Palembang - Jambi

Istirahat di Palembang lumayan panjang. Sampai jam 11 siang rombongan belum berangkat, menunggu kedatangan pak Udin yang mobil storingnya (yang berangkat belakangan) mengalami kecelakaan dini hari sebelumnya. Ditambah lagi harus muter-muter kota Palembang untuk mencari mobil storing pengganti.
Seperti biasa kegiatan rutin pagi hari mengecek kondisi motor, yang diparkir numpang di lapangan SMP yang berada di depan hotel.
Ngopi Sore di Rumah Makan Bayang Sani Sungai Lilin, Jalan Raya Palembang - Jambi. Ngumpul Bareng dengan Supir-supir truk lintas timur sumatra,
Tiba di Kota Jambi Jam 9 Malam, disambut kawan - kawan pecinta motor tua. Menginap di Hotel MATAHARI Jambi.


Hari III : Jambi - Solok

Sarapan pagi di Jambi, di Jakarta orang-orang bilang Nasi Uduk disini disebut Nasi Gemuk. Setelah berfoto bersama dengan rekan-rekan di Jambi, rombongan langsung berangkat dengan tujuan berikutnya Kota Bukittinggi.
Istirahat Makan Siang di Rumah Makan Ampera Sungai Rengas. Hanya 5 Motor yang berhenti si tempat ini, biasa .... rombongan terpecah karena (salah satunya) berhenti suka suka hati dan asik berfoto2 .....
Berhenti lumayan lama di Muarabungo, menunggu Chang Jiang 750 yang ada trouble korsleting, pengisian yang tidak normal dan yang cukup menyita waktu mesti cari aki yang susah didapat di sana. Asiknya menunggu sambil tidur-tiduran dan ngeborong es tebu mangkal di SPBU.
Karena banyak waktu terbuang Pukul 20.30 baru masuk kota Solok. Masih sekitar 2 jam lagi untuk sampai di Bukittinggi. Apa boleh buat, karena tidak mau memaksakan diri akhirnya diputuskan untuk istirahat di Solok. Makan dulu baru cari hotel, tapi tidak mudah mendapatkan hotel pada Jam 10an.

Hari IV : Solok - Padang Sidempuan

Pagi di Kota Solok, perjalanan lanjut ke arah Bukittinggi. Terpesona keindahan Danau Singkarak, diputuskan berhenti untuk sarapan pagi di pinggir danau. Beberapa Bikers gayanya sudah mulai aneh.
Jam 10an sampai di Kota Bukittinggi, sayang rasanya kalo tidak mampir di Ngarai Sianok.
Berhenti makan duren di pinggir hutan, jalan menuju Lubuk Sikaping.
Melintas Garis Equator di Bonjol. Kota dan pulau di Indonesia yang dilewati garis khatulistiwa ternyata tidak sedikit, Bonjol adalah salah satunya seperti halnya garis khatulistiwa yang melintasi kota Pontianak.
Uniknya di tempat ini, satu langkah ke utara kita berada di lintang utara, jika melangkah ke selatan, akan tiba di lintang selatan. Atau bisa juga roda depan BMW ada di Lintang Utara, sedang roda belakang ada di Lintang Selatan.
Makan Siang Restoran Sari Rasa Lubuk Sikaping. Jarang-jarang bisa karaokean disela-sela makan siang selama turing.
Padang Sidempuan, sama seperti waktu di Muarobungo istirahat sore dihabisnkan di SPBU, Sambil nunggu Motor-motor lain yang tercecer dibelakang untuk bersama-sama memasuki kota Padang Sidempuan

Hari V : Padang Sidempuan - Subulussalam

Setelah menginap semalam di Hotel Istana VI Padang Sidempuan, perjalanan berlanjut ke utara menuju Aceh melalui Barus. Untuk mengejar waktu, sengaja tidak sarapan pagi di Hotel. Kesepakatan adalah berhenti di warung kopi pertama yang ditemui di luar kota (yang representatif tentunya). Baru berjalan sekitar 15 menit rombongan berhenti di Restoran Puncak Indah. Restoran sederhana namun bersih dan ternyata ... masakan jawa !! bosan juga sudah lima hari perjalanan selalu makan masakan padang. Karena berada di ketinggian bukit barisan, dari tempat ini dapat dilihat pemadangan Kota Padang Sidempuan ... kereeen !
Rute Padang Sidempuan - Subulussalam melalui Barus bisa dibilang rute terberat dalam turing ini. Sepanjang jalan kami banyak melalui jalan rusak dan berbatu. Padahal sebelumnya di Restoran Puncak Indah sudah diperingatkan oleh supir truk yang sering melintas jalan ini bahwa jalan rusak parah, apalagi jalan yang sedang dalam proses pengerjaan awal di Aceh Singkil.
Berjalan perlahan di tengah hutan dengan jalan penuh batu memang melelahkan, apalagi dengan kondisi yang sedikit dipaksakan untuk tidak berhenti karena cuaca mendung dan menjelang gelap. Hanya Ervien J. dengan R65GS nampaknya yang bisa menikmati jalan seperti ini.


Hari VI : Subulussalam - Meulaboh

Jalan Subulussalam arah utara menuju Meulaboh cantik nian. Aspal sepertinya baru selesai pengerjaan, rata, garis marka jalan jelas dan rapi. Sayang nya lagi enaknya naik motor harus rombongan harus berhenti di perbukitan yang masih diselimuti kabut, gara - gara BMW R100 bocor ban karena melindas sekrup. Terpaksa rombongan paling belakang gotong royong ngangkat motor ke pick up.






( ... bersambung ..)

1 comment:

  1. keren ulasannya Dra. Foto Pakde dan Steven yang di spbu jambi... iconic

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...